Senin, 14 Maret 2011

MAKALAH : PUASA DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM DAN KESEHATAN

A. PENDAHULUAN
Definisi puasa secara etimologi adalah sama seperti al imsak ( menahan ), “saumu”(arab) berarti menahan diri dari sesuatu, sedangkan menurut terminology adalah suatu cara amal ibadah yang dilakukan dengan cara menahan dari segala yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat dan rukun tertentu . Dalam firman Allah, SWT menjelaskan bahwa ummat manusia diperintahkan untuk melaksanakan puasa dalam surat Al- Baqarah : 183 yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa”. Puasa adalah mencegah masuknya sesuatu kedalam tubuh, ia bisa rusak dengan makan, minum, memasukkan sesuatu melalui hidung, dua lubang depan dan belakang serta injeksi ( suntikan ).
Puasa bagi umat Islam merupakan salah satu Rukun Islam dan merupakan salah satu ibadah wajib selama bulan Ramadan. Bagi umat Islam, berpuasa merupakan salah satu ibadah yang harus dilakukan. Ada puasa wajib yang harus dilakukan pada bulan Ramadan, tapi ada juga puasa-puasa sunah seperti puasa Daud, puasa Arafah, puasa Senin-Kamis, dan puasa sunah lainnya.
Selain puasa diharuskan dalam agama Islam, tentunya banyak terkandung manfaat ataupun hikmah yang tersirat dalam perintah untuk mrlaksanakan puasa tersebut. Telah dijelaskan bahwa puasa tidak hanya diwajibkan atas kaumnya Nabi Muhammad SAW akan tetapi perintah puasa telah diwahyukan kepada umat-umat sebelumnya. Ini berarti bahwa puasa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia baik ditinjau dari segi psyco-religius maupun psyco-medis.
Atas dasar latar belakang diatas, penulis ingin membahas beberapa masalah yang terangkum dalam permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana tinjauan puasa dalam perspektif agama ?
2. Apa hikmah puasa ditinjau dari segi kesehatan?

B. PEMBAHASAN
a. Puasa dalam Perspektif Agama
Seperti yang telah penulis paparkan dalam latar belakang diatas, bahwa puasa adalah keharusan yang amat wajib_seperti dalam surat Al-Baqarah: 183_ mapun puasa-puasa sunnah yang telah ditetapkan dalam agama Islam tidak hanya berlaku untuk meraih pahala akhirat saja, akan tetapi ditinjau dari segi apapun puasa mempunyai nilai yang sangat tinggi.
Rosulullah, SAW bersabda : “ Sesungguhnya setan masuk ke dalam tubuh anak Adam itu mengikuti jalannya darah, maka sempitkanlah dengan rasa lapar.” Oleh karena itu, beliau juga berkata kepada Aisyah ra, “Seringlah mengetuk pintu surga.” Aisyah berkata “dengan apa?” Nabi SAW bersabda, “dengan rasa lapar.”
Selain hadits nabi di atas, bahwa diterangkan dalam hadits qudsi bahwa pahala puasa itu yang tahu hanyalah Allah, seperti dalam firmanNya dalam hadits qudsi “ Sesungguhnya dia meninggalkan syahwat dan mkanan serta minumannya demi aku, maka puasa itu bagi-Ku dan Aku yang membalasnya.”
Lebih lanjut diterangkan di dalam riwayat Muslim:
"Artinya : Semua amalan bani Adam akan dilipat gandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Alah SWT beriman: "Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku" Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau Misk"

Imam Al-Ghazali membagi puasa kedalam 3 derajat, yaitu : pertama, puasa umum yaitu menahan perut dan kemaluan dari memenuhi syahwat. Kedua, puasa khusus yaitu mencegah pendengaran, lisan, tangan, dan kaki serta anggota tubuh dari dosa. Ketiga, puasa khusus al-khusus adalah puasa hati dari kemauan-kemauan yang rendah dan pikiran duniawi serta mencegahnya dari selain Allah secara total.
Agama sebenarnya sudah melarang kepada seseorang agar tidak makan terlalu banyak dari makanan yang halal supaya tidak memenuhi perut, karena tidak ada suatu tempat yang penuh yang paling dibenci oleh Allah kecuali perut. Dan di antara hikmah puasa antara lain:
a. Tanda terima kasih kepada Allah atas nikmat-Nya
b. Didikan kepercayaan. Seseorang yang telah sanggup menahan makan dan minum dari harta yang halal kepunyaannya sendiri, karena ingat perintah Allah, maka ia tidak akan meninggalkan segala perintah dan tidak akan berani melanggar segala larangan-Nya
c. Didikan perasaan belas kasihan terhadap fakir miskin
d. Menjaga kesehatan
Rasululah SAW telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Alah SWT telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung.

Keutamaan Lapar dan Jeleknya Kenyang
Sumber segala dosa adalah syahwat perut, dan dari situ timbul syahwat kemaluan. Karena itulah Adam, as melanggar larangan Allah, SWT sehingga dikeluarkan dari surga, dan itulah yang menyebabkan seseorang mencari dunia dan menyukainya.
Rosulullah SAW bersabda, yang artinya “ perangilah nafsumu dengan lapar dan haus, karena pahala dalam hal itu seperti pahala orang yang berjihad di jalan Allah, dantiada amal yang lebih disukai Allah Ta’ala dari pada lapar dan haus”.
Al-Hasan ra. Berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda : “yang terbaik diantara kamu kedudukannya di sisi Allah Ta’ala adalah yang paling lama laparnya dan paling lama berpikirnya, sedang yang paling dibenci Allah diantara kamu adalah setiap orang yang terlalu banyak tidur, terlalu banyak makan, dan terlalu banyak minum.”
Termasuk faedah lapar adalah kesehatan jiwa dan badan, karena siapa sedikit makannya, sedikit pula penyakitnya. Serta mampu mengutamakan orang lain mencapai keutamaan.

b. Hikmah Puasa Ditinjau dari Segi Kesehatan
Berdasarkan pendapat sejumlah ahli kesehatan, puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi yang melaksanakannya, di antaranya untuk ketenangan jiwa, mengatasi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan kecantikan. Puasa selain bermanfaat untuk ketenangan jiwa agar terhindar dari stres, juga dapat menyehatkan badan dan dapat membantu penyembuhan bermacam penyakit._ ( Selain itu, puasa dapat membuat awet muda atau menunda proses penuaan. Supaya kondisi fisik selalu sehat dan bugar, organ-organ tubuh harus mendapatkan kesempatan untuk istirahat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berpuasa.
Beberapa ahli dari negara-negara Barat dan Timur telah meneliti dan membuktikan tentang manfaat puasa. Tiga orang ahli dari Barat yang non-Muslim telah mengemukakan pendapat mereka tentang faedah puasa._ ( Ketiga orang ahli tersebut adalah Allan Cott M.D., seorang ahli dari Amerika, Dr. Yuri Nikolayev Direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow, dan Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat "Fultonia" di Amerika._ (Allan Cott, M.D., telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast yang mengalami 17 kali cetak ulang dalam tempo sewindu.
Di buku itu, Allan Cott, M.D. membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain:
a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental)
b. To look and feel younger (melihat dan merasa lebih muda)
c. To clean out the body (membersihkan badan)
d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.)
e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks)
f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan sendirinya)
g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa)
h. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi)
i. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri)
j. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan)
Sementara itu, Dr. Yuri Nikolayev menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan (ilmu) terbesar abad ini Menurutnya penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional
Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat "Fultonia" di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.

C. PENUTUP
a. Simpulan
Puasa adalah suatu cara amal ibadah yang dilakukan dengan cara menahan dari segala yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat dan rukun tertentu.
Imam Al-Ghazali membagi puasa kedalam 3 derajat, yaitu : pertama, puasa umum yaitu menahan perut dan kemaluan dari memenuhi syahwat. Kedua, puasa khusus yaitu mencegah pendengaran, lisan, tangan, dan kaki serta anggota tubuh dari dosa. Ketiga, puasa khusus adalah puasa hati dari kemauan-kemauan yang rendah dan pikiran duniawi serta mencegahnya dari selain Allah secara total
Berdasarkan pendapat sejumlah ahli kesehatan, puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi yang melaksanakannya, di antaranya untuk ketenangan jiwa, mengatasi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan kecantikan.
dapat menyehatkan badan dan dapat membantu penyembuhan bermacam penyakit._ (Selain itu, puasa dapat membuat awet muda atau menunda proses penuaan, dan masih banyak lagi faedah yang tersirat dalam perintah Allah.

DAFTAR PUSTAKA


Abyan, Amir 1997, Fiqih Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas II, Semarang : PT Karya Toha Putra

Muhammad, Abu Hamid bin Muhammad, Diterjm. Zeid Husain Al-Hamid, 2007, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin, Jakarta : Pustaka Amani

Rasyid, Sulaiman 2008, Fiqh Islam, Bandung : Sinar Baru Algesindo, cet ke 41

Surtiningsih , Puasa Dalam Perspektif Kesehatan , (disajikan dalam bentuk artikel), 2007, Pikiran Rakyat Cyber Media

Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, 2004, Sifat Puasa Nabi, Didownload dari http://www.vbaitulah.or.id